Saat ini promo gratis ongkir bisa dengan mudah kamu temui di berbagai platform e-commerce. Hampir semua penjual menggunakan promosi ini untuk membuat calon konsumen menyelesaikan proses pesanan mereka. Apakah strategi gratis ongkir ini benar-benar efektif mendatangkan pembeli? Baca ulasan berikut ini hingga selesai.
Alasan Perlu Diterapkan Strategi Gratis Ongkir
Gratis ongkir merupakan taktik pemasaran dengan menghilangkan biaya kirim pesanan ke alamat pembeli yang telah memenuhi syarat penggunaan promo. Saat ini, hampir semua penjual atau platform e-commerce menawarkan promo gratis ongkir. Hal ini membuktikan bahwa promo ini benar-benar efektif untuk dijalankan.
Berikut beberapa alasan strategi gratis ongkir efektif digunakan untuk menghasilkan penjualan:
1. Meringankan Beban Pembeli
Terkadang biaya pengiriman ke daerah-daerah pelosok lebih mahal dibandingkan harga barang yang dibeli. Dengan adanya promo gratis ongkir, tentu akan meringankan beban biaya pengiriman yang harus ditanggung pembeli.
2. Mendorong Pembelian
Saat konsumen selesai memilih barang dan hendak menyelesaikan transaksi pembelian, terkadang mereka urung melakukannya karena melihat biaya kirim yang besar. Akhirnya, konsumen memilih membeli ke toko lain yang biaya kirimnya lebih murah. Hal ini tentu akan merugikan kamu sebagai penjual karena kehilangan calon konsumen.
Ceritanya akan berbeda jika kamu memberikan promo gratis pengiriman. Konsumen akan terdorong untuk tetap menyelesaikan pesanan karena ada potongan biaya pengiriman.
3. Brand Awareness
Promo gratis pengiriman yang kamu berikan bisa memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen. Pengalaman ini bisa saja dia ceritakan kepada orang lain yang sedang mencari produk- produk serupa dengan brand kamu. Akhirnya, orang-orang mengenal brand kamu berdasarkan pengalaman belanja orang lain.
Tips Menerapkan Strategi Gratis Ongkir Tanpa Rugi
Promo gratis ongkir memang menarik untuk diterapkan. Karena promo ini mampu mengubah keputusan konsumen. Mereka yang tadinya tidak ingin membeli, kemudian memutuskan untuk menyelesaikan pesanan. Namun, apakah penjual tidak rugi jika terus-terusan memberikan promo gratis pengiriman?
Berikut tujuh tips menerapkan promo gratis biaya pengiriman tanpa membuat kamu rugi:
1. Berikan Syarat dan Ketentuan
Agar biaya promosi melalui program gratis ongkir sepadan dengan penjualan, tetapkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Syarat ini biasanya berdasarkan nominal belanja atau minimal pembelian.
Sebagai contoh, kamu menawarkan gratis ongkos kirim 1 kilogram pertama untuk pembelian di atas Rp200.000. Kemudian ada konsumen yang belanja dengan nominal Rp250.000 dan berat pesanannya adalah 2 kilogram. Maka kamu memberikan gratis biaya kirim hanya untuk 1 kilogram pertama saja. Sedangkan sisa biaya kirimnya menjadi tanggungan konsumen.
Besarnya subsidi ongkos kirim yang kamu tanggung untuk masing-masing konsumen tentu akan berbeda-beda, berdasarkan alamat pengirimannya. Lain ceritanya jika kamu langsung menetapkan besaran ongkir yang ditanggung.
2. Tetapkan Batas Waktu
Kamu tidak harus memberikan subsidi ongkos kirim setiap hari hingga setahun penuh. Agar kamu tidak boncos, berikan batasan waktu promo. Misal, hanya berlaku selama satu minggu, berlaku di tanggal tertentu, atau hanya di bulan ini saja.
Selain lebih hemat pengeluaran untuk subsidi ongkos kirim, tindakan ini juga lebih mendorong terjadinya pembelian. Konsumen akan segera menyelesaikan proses pesanan karena takut promonya terlewatkan.
Baca juga: 5 Jurus Cuan Besar dengan Strategi FOMO Ala Bisnis Online
3. Berikan Subsidi Biaya Kirim untuk Barang Tertentu
Jika kamu punya target penjualan produk tertentu yang belum tercapai, tidak ada salahnya menggunakan strategi subsidi ongkos kirim. Dengan demikian, perhatian pembeli akan beralih ke produk tersebut dan mendorong mereka untuk segera checkout.
Baca juga: Strategi Flash Sale: Solusi Belanja dengan Harga Miring!
4. Hanya untuk Pelanggan Tertentu
Strategi ini bisa kamu terapkan untuk membangun loyalitas customer. Ada beberapa tipe yang bisa Anda terapkan, antara lain:
- Satu kupon subsidi biaya kirim untuk mereka yang mau mendaftar email berlangganan.
- Beberapa kupon gratis ongkir sebagai reward bagi pelanggan yang telah menyelesaikan pesanan dengan jumlah tertentu.
- Gratis biaya kirim selamanya untuk pelanggan Platinum. Agar tidak rugi, tetapkan maksimal nominal biaya kirim yang akan kamu tanggung.
5. Batasi Jumlah Pembelian
Adanya promo gratis ongkos kirim terkadang dimanfaatkan oleh pelanggan. Alih-alih membeli banyak barang sekaligus, mereka memilih membuat beberapa pesanan. Tujuannya, tentu saja agar semua barang yang ingin mereka beli bisa gratis pengiriman. Hal ini sering terjadi pada promo gratis ongkir dengan maksimal berat paket atau nominal yang ditanggung.
Untuk menghindari konsumen nakal tersebut, kamu perlu membatasi jumlah pembelian. Buat pengaturan agar satu pelanggan hanya dapat menggunakan promo sebanyak satu kali.
6. Batasi Hanya untuk Wilayah Tertentu
Promo gratis ongkir ke seluruh Indonesia tentu akan memberatkan jika wilayah pengirimannya ke bagian timur. Karena biaya kirim paket menuju wilayah Indonesia Timur ini memang mahal. Oleh karena itu, kamu bisa memberikan batasan wilayah promo ini. Misal, promo subsidi ongkos kirim hanya berlaku untuk daerah Jawa dan Bali.
6. Perhitungan Bujet Promosi
Satu hal penting dalam setiap menjalankan promosi adalah perhitungan bujet. Kamu harus memperhitungkan anggaran promosi dengan nominal subsidi ongkir yang bisa ditanggung. Jangan sampai kamu memberikan subsidi ongkir tidak terkendali atau terlalu banyak, yang berimbas pada pembengkakan bujet promosi.
Selain itu, kamu juga bisa sedikit menaikkan harga barang. Jadi, keuntungan yang kamu peroleh bisa digunakan untuk menutup biaya subsidi ongkos kirim.
Nah, demikian tips menjalankan strategi gratis ongkir tanpa rugi. Selamat menerapkan strategi ini untuk meningkatkan penjualan kamu!