Pernah diam-diam berharap ada diskon saat masuk ke toko? Mungkin sebelum era digital, hal seperti itu mustahil langsung terjadi. Biasanya, ajang diskon baru akan muncul pada musim-musim tertentu. Misalnya: saat musim panas di Amerika Serikat atau saat menjelang Natal.
Saat era digital, kemungkinan seperti di atas bisa saja terjadi. Bahkan, kadang tidak perlu menunggu musim-musim khusus saat kamu masuk ke toko online. Dalam dunia digital marketing, strategi ini dinamakan close range marketing. Walaupun tidak sepopuler strategi pemasaran digital lainnya, cara ini juga efektif dalam berpromosi.
Definisi Close Range Marketing (CRM)
Close range marketing adalah strategi pemasaran digital yang memanfaatkan penggunaan Bluetooth dan koneksi internet nirkabel (wifi). Dengan dua hal ini, perusahaan atau promotor produk mengirim promosi, produk, dan layanan secara langsung kepada pembeli ketika mereka berbelanja.
Iklan ini akan langsung disebarkan ke semua gawai yang terkoneksi pada Bluetooth dan koneksi wifi yang sama. Makanya, jangan heran bila kamu sedang memakai koneksi wifi di kafe dan menerima iklan yang entah jelas asalnya di layar ponselmu. Bisa saja, saat itu ada promotor produk yang sedang menyebarkan promosi lewat cara CRM ini.
Memang, CRM bukan strategi mudah dalam menyebarkan iklan. Namun, cara ini dinilai lebih efektif saat audience dalam radius yang cukup dekat ada dalam jumlah banyak. Apalagi bila sesama pengguna koneksi wifi tersebut merupakan target pemasaran yang sedang diincar.
Kekurangannya adalah ketidakmampuan strategi CRM untuk menjangkau pasar lebih luas. Bagaimana mungkin? Batasannya hanya sejauh jumlah pengguna wifi atau koneksi Bluetooth yang sama pada saat itu.
Alasan Kenapa Close Range Marketing Efektif untuk Promosi
Mengapa taktik close range marketing masih dianggap efektif untuk promosi, meskipun jangkauannya tidak luas?
Pertama, cara ini seringnya bernuansa ‘muatan lokal’. Maksudnya adalah marketer biasa mempromosikan barang-barang yang biasanya dijual di dalam kota atau negeri. Bila iklan dikirim pada saat yang tepat, maka CRM dapat secara efektif menggugah netizen agar membeli produk yang bersangkutan.
Contoh: para pengunjung yang berbelanja biasanya lebih responsif terhadap pesan CRM daripada saat mereka menerima newsletter lewat email di kantor. Hal yang sama juga berlaku saat jam makan siang. Mereka yang sedang makan siang di luar (seperti kafe atau kantin kantor) juga lebih responsif saat menerima pesan iklan CRM.
Tentu saja, apalagi bila mereka sedang makan di kafe sekaligus mengakses koneksi wifi yang ada di kafe tersebut.
Jangan salah, CRM tidak melulu soal iklan produk atau ajakan langsung untuk membeli produk yang bersangkutan. Kadang pesan CRM yang keluar berupa daftar fakta menarik atau artikel pendek yang ringan, promosi diskon yang berlangsung saat itu juga, hingga saran rute tercepat menuju mal terdekat.
Tentu saja, pelaku CRM tetap harus berhati-hati saat menyebarkan iklan dengan cara ini. Terlalu sering atau terlalu banyak akan dianggap mengganggu. Pengguna ponsel bisa menandai iklan CRM sebagai spam, sehingga mereka meminta agar tidak dikirimi iklan lagi. Karena itulah banyak yang kemudian menolak dikirimi pesan-pesan tambahan.
Meskipun efektif karena dapat memancing respons lebih cepat, penggunaan CRM untuk promosi biasanya hanya sedikit mendapatkan respons. Kebanyakan hanya membiarkan iklan CRM sekadar ‘numpang lewat’. Makanya, inilah tantangan bagi para digital marketer untuk membuat iklan CRM yang semenarik mungkin.
Contoh Penerapan Close Range Marketing yang Baik
Seperti apakah contoh penerapan close range marketing yang baik? Inilah beberapa contohnya:
1. CRM Melalui Media Sosial
Sekarang, siapa yang tidak punya akun media sosial? Hampir semua orang punya, bahkan ada yang lebih dari satu. Sebagai digital marketer, kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk mengirimkan CRM. Setelah mendaftarkan akun bisnismu di salah satu media sosial, mulailah menyapa konsumen lewat email interaktif.
Tawarkan produk dengan cara CRM. Dari sini, kamu bisa melihat media sosial yang paling efektif menerapkan CRM.
2. CRM Melalui Aplikasi Resmi
Banyak brand yang memperpanjang layanan mereka dengan aplikasi resmi di ponsel. Aplikasi juga mempunyai platform review agar pengguna dapat memberikan rating dan ulasan produk. Dari sini, kamu bisa mengetahui kebutuhan pelanggan dan perbaikan yang kira-kira masih diperlukan untuk produk yang bersangkutan.
Respon yang bagus terhadap saran dan kritikan pelanggan akan membuat mereka semakin nyaman membeli produk yang kamu tawarkan lewat CRM.
3. CRM Melalui Form Pendaftaran di Website.
Close range marketing lewat form pendaftaran di website? Kenapa tidak? Banyak perusahaan yang melakukannya lewat website resmi mereka. Dari sinilah database terbangun. Meskipun terdengar agak menakutkan, sesungguhnya pebisnis yang baik hanya membutuhkan data ini sebagai profil konsumen.
Iklan CRM kemudian dibuat sesuai mayoritas profil konsumen yang mendaftar di website perusahaan atau produk yang bersangkutan.
Inilah beberapa contoh close range marketing. Selama memahami cara menerapkannya, CRM tidak akan berubah jadi bumerang yang menjatuhkan reputasi produk.