Memahami konsep viral marketing merupakan salah satu syarat kesuksesan bisnis di era modern ini. Bisnis-bisnis yang sukses di masa sekarang adalah yang berhasil memanfaatkan konsep ini dengan tepat. Sebagai seorang pelaku bisnis, kamu bisa menerapkan sebagian atau keseluruhan konsepnya sesuai model bisnismu.
Apa Itu Viral Marketing?
Makna model marketing ini adalah strategi mempromosikan produk secara organik dengan membuat bahan promosi yang bisa tersebar luas dalam waktu yang singkat. Kata “viral” sebenarnya berasal dari kata “virus”. Ketika virus sudah memasuki sebuah sistem, maka ia bisa menyebar dengan cepat. Itulah harapan strategi marketing ini.
Konsep viral marketing sangat erat kaitannya dengan promosi Word of Mouth (WOM) atau dengan kata lain, promosi dari mulut ke mulut. Strategi ini bergantung pada bagaimana audiens menerima dan meneruskan bahan promosi yang kamu buat. Jika bahan promosi mengena pada audiens, mereka akan menyebarkannya secara sukarela.
Dari definisi itu, kamu pasti bisa menyimpulkan jika konten atau bahan promosi merupakan komponen kunci dari pemasaran dengan menggunakan strategi ini. Ada banyak medium yang bisa kamu gunakan, di antaranya adalah:
- Media sosial (dapat berupa concept photo, video, dan lain sebagainya)
- Magazine spread
- Iklan di TV
- Billboard
Pro dan Kontra Penggunaan Viral Marketing
Seperti metode marketing lainnya, strategi ini tidaklah sempurna. Terdapat pro dan kontra mengenai pemanfaatan konsep viral marketing di dalam bisnis. Berikut merupakan penjelasannya secara lebih mendetail:
1. Pro dalam Penggunaan Viral Marketing
- Menekan biaya marketing dengan maksimal
- Mengembangkan kreativitas tim, terutama tim marketing
- Mencapai target pemasaran yang baru atau memperluas cakupan bisnis
- Mengembangkan bisnis secara signifikan dalam waktu relatif cepat
- Membangun kredibilitas bisnis di mata konsumen yang belum mengenalnya
- Membangun jejaring bisnis dengan partner yang potensial
- Memberikan dampak lebih besar terhadap masyarakat
2. Kontra dalam Penggunaan Viral Marketing
- Kamu memiliki kendali minimal atas proses marketing dan bisa berujung negatif
- Susah untuk menarget audiens yang akan membantu proses marketing
- Monitoring harus dilakukan lebih sering dibandingkan marketing konvensional
- Penerapan strategi marketing ini bisa jadi buang-buang waktu jika gagal
- Kesuksesannya sulit untuk diukur secara objektif
- Orang-orang bisa jadi antipati dengan brand kamu karena dianggap spamming
Dapat disimpulkan bahwa konsep viral marketing harus dilakukan dengan cara yang tepat. Kamu harus bisa memaksimalkan manfaat strategi ini dan menekan kerugiannya seminimal mungkin. Dengan begitu, produk yang ingin kamu pasarkan akan diterima dengan baik oleh target pasar.
Strategi Viral Marketing Efektif
Ada cara-cara yang dapat kamu terapkan untuk memastikan bahwa pemasaran produk itu bisa viral. Berikut beberapa teknik yang bisa kamu terapkan:
1. Merancang Konten Video
Saat ini, konten video merupakan jenis konten yang paling mudah diterima oleh audiens. Konten ini menggabungkan komponen visual dan audio sehingga orang-orang lebih tertarik mengikutinya. Dalam merancang konsep video, tim marketing kamu harus melakukan riset menyeluruh agar manfaat storytelling yang dihasilkan bisa lebih mengena.
Ada enam ciri khas umum pada video-video promosi yang viral:
- Konten memiliki daya tarik umum, tidak hanya untuk golongan tertentu
- Video berdurasi singkat dan simpel
- Ada emosi yang disampaikan dalam video
- Video menggerakkan orang untuk melakukan tindakan tertentu
- Konten mudah diidentifikasi dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
- Video memiliki detail visual yang mudah diingat oleh audiens
2. Memilih Platform dan Audiens dengan Cerdas
Tahapan pertama sebelum melakukan perancangan konten adalah menentukan siapa yang menjadi target marketing produkmu. Dengan begitu, kamu bisa menentukan storytelling yang perlu dilakukan. Selain itu, mengetahui karakteristik audiens juga memudahkan dalam menentukan platform untuk melancarkan kampanye.
3. Menciptakan Kreasi yang Tidak Biasa
Konsep viral marketing mengutamakan hal yang tidak biasa kita temukan. Meskipun intisari dari konten marketing adalah hal yang biasa dijumpai sehari-hari, kemasannya merupakan sesuatu yang baru. Sebuah promosi bisa viral ketika orang-orang merasa bahwa konten yang mereka terima itu berbeda dengan konten lainnya.
4. Membuat Sistem yang Memudahkan Sharing Informasi
Sebuah proses marketing akan sulit viral kalau sistemnya tidak mendukung. Kamu harus membuat atau menggunakan sistem yang akan memudahkan audiens melakukan sharing informasi dengan cepat. Contohnya adalah menggunakan YouTube untuk melakukan promosi. Ada fitur seperti embed dan share yang membuat konten mudah dibagikan.
5. Melakukan Reinforcement Terus-Menerus
Promosi akan mudah viral jika kamu berusaha terus-menerus untuk mempopulerkannya. Dengan begitu, promosi akan lebih lama trending di tengah-tengah masyarakat. Cara pertama adalah memanfaatkan media sosial untuk promosi. Kamu juga bisa melakukan kampanye offline untuk mendukung promosi viral yang dilakukan secara online.
Secara umum konsep viral marketing cukup mudah dipahami. Namun, aplikasinya di dalam bisnis ternyata tidak semudah itu. Kamu bisa memilih teknik yang relevan dengan karakteristik bisnismu serta budget yang tersedia untuk membuat konten yang viral.