Konten promosi di internet praktis sudah jadi makanan sehari-hari penggelut bisnis digital. Konten promosi dibuat agar dapat menaikkan profit suatu produk. Kamu bisa lihat banyaknya contoh iklan online yang menjadi andalan para penggiat bisnis digital. Itulah salah satu jenis konten promosi demi menaikkan keuntungan produk.
Namun, sebenarnya contoh iklan online harus seperti apa agar produk dapat dilirik dan dibeli banyak orang?
Definisi dan Alasan Iklan Online Lebih Efektif
Iklan online sendiri adalah informasi atau pesan yang disampaikan kepada pengguna internet. Tujuannya cukup banyak, yaitu:
- Memperkenalkan produk.
- Mengajak netizen untuk melirik produk.
- Membujuk pengguna internet untuk membeli produk.
Jangan heran bila banyak konten iklan online berseliweran di dunia maya. Menurut data dari website Hubspot, ada 68 persen marketer yang berpendapat bahwa iklan berbayar atau paid advertising berperan besar dalam menaikkan profit produk yang mereka tawarkan. Makanya, banyak contoh iklan online yang merupakan bagian dari strategi digital marketing mereka.
Iklan online harus menarik perhatian pengguna internet paling tidak selama sekitar tiga detik pertama. Karena era digital jauh lebih cepat daripada era konvensional, maka iklanmu akan cepat terlupakan bila tidak bisa menggugah minat netizen selama rentang waktu awal yang super singkat tersebut.
Namun, sekalinya iklan online diingat, maka berikutnya pengunjung akan penasaran dan mencari-cari sendiri produk yang diiklankan tersebut. Apalagi bila produk tersebut kebetulan dapat menjawab masalah mereka.
Contoh Iklan Online yang Dapat Menaikkan Profit
Bingung mau mulai dari mana? Kamu bisa melihat beberapa contoh iklan online di bawah ini. Setelah itu, tinggal pilih sendiri.
1. Native Advertising
Native advertising adalah iklan online yang muncul di berbagai platform. Tampilan iklannya juga mengikuti format pada platform yang bersangkutan. Karena itulah, jenis iklan online ini tidak akan mengganggu pengguna internet.
Contoh: iklan online yang muncul di Facebook biasanya mengikuti format yang berlaku di FB. Font, layout, hingga foto atau video juga mengikuti ketentuan yang berlaku di media sosial ini. Makanya, sekilas iklan ini tampak seperti postingan biasa.
Jenis-jenis native advertising yang bisa kamu gunakan adalah:
- Promoted listings.
- Customized ads.
- Paid search ads.
- In-feed ads.
Native advertising banyak dipakai marketer karena jangkauannya yang lebih luas. Semakin banyak platform yang digunakan, maka produk yang dipromosikan akan semakin terlihat.
2. Display Advertising
Display advertising adalah iklan online yang disematkan pada website, media sosial, hingga aplikasi ponsel. Jenis iklan online ini bisa berupa teks, gambar, video (termasuk gambar bergerak atau reel), hingga audio.
Display advertising juga lazim muncul dalam berbagai ukuran banner. Bila kebetulan kamu membuka satu website dan sebuah iklan pop-up muncul, maka itulah contoh display advertising.
3. SEM (Search Engine Marketing)
Sebagai salah satu contoh iklan online, SEM mengandalkan kata kunci yang efektif. Kata kunci yang tepat dapat mengantarkan website ke bagian SERP pada halaman hasil pencarian.
Strategi ini akan menagih pembayaran pada marketer setiap kali pengguna internet mengklik iklan tersebut. Sistem ini disebut PPC (pay-per-click). Layanan ini lazim terhubung pada Google Adwords atau Google Ads.
Ingin lebih lancar menggunakan SEM? Pahami dulu riset kata kunci beserta algoritma Google. Bila masih bingung, kamu bisa mengikuti kursus pendek SEM, SEO, dan semua yang berkaitan dengan digital advertising.
4. Social Media Ads
Saat ini, semua media sosial mempunyai ads masing-masing. Ada Facebook Ads, Youtube Adsense, Instagram Ads, hingga TikTok Ads. Banyak marketer yang memanfaatkan social media ads untuk meningkatkan brand awareness hingga menaikkan penjualan.
Format iklan online di media sosial juga beragam. Ada yang berupa foto, gambar, video, hingga gambar bergerak. Kelebihannya adalah dapat menargetkan audience secara khusus dan iklan pun hanya akan terlihat oleh mereka. Contoh: iklan skincare untuk perempuan usia 21 – 29 tahun yang berlokasi di sekitar Jabodetabek.
Dengan kata lain, iklan online ini tidak akan diperlihatkan ke semua pengguna media sosial yang ada.
5. Mobile Advertising
Sesuai dengan namanya, iklan online ini hanya dapat diakses di ponsel. Berformat iklan standar dan bisa juga dalam bentuk SMS. Kelebihan dari contoh iklan online ini adalah lebih mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Banyak pengguna ponsel yang dapat melihatnya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu banyak.
6. Remarketing / Retargeting
Iklan online ini ibarat digital stalker. Misalnya: saat kamu selesai mengunjungi satu website, kamu akan melihat iklan website tersebut di mana-mana. Iklan tersebut bisa muncul saat kamu tengah mengakses media sosial atau di Google.
Dengan kata lain, kamu akan selalu diingatkan mengenai produk itu. Harapannya tentu saja agar suatu saat kamu tertarik dan akhirnya ikut membeli.
Marketer yang menggunakan cara ini banyak memanfaatkan Google dan Facebook.
Nah, inilah enam (6) contoh iklan online yang efektif untuk menaikkan profit.