Home Tanpa Modal 5 Jurus Cuan Besar dengan Strategi FOMO Ala Bisnis Online

5 Jurus Cuan Besar dengan Strategi FOMO Ala Bisnis Online

by Duwita Oktaviani
Strategi FOMO

Pernahkah kamu merasa takut ketinggalan tren atau takut tidak memiliki apa yang orang lain punya? Kalau pernah, itu adalah sesuatu yang disebut dengan fenomena FOMO. “Fear of Missing Out” atau strategi FOMO sendiri merupakan salah satu taktik pemasaran yang tidak biasa yang memanfaatkan kondisi psikologi manusia untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai manusia, kita kerap berhadapan dengan kecemasan dengan asumsi bahwa orang lain mungkin memiliki atau merasakan sesuatu yang lebih baik daripada kita.

Menurut Strategy Online, komunitas marketing nasional Kanada, sebanyak 64% pengguna mengatakan bahwa mereka pernah mengalami fenomena FOMO. Sebagian besar berusia antara 18 sampai 30 tahun. Di sisi lain sebanyak 60% mengatakan mereka pernah melakukan pembelian yang impulsif karena FOMO.

Banyak perusahaan besar di dunia seperti Amazon, Sephora dan Flipkart yang memanfaatkan fenomena dan kekhawatiran ini untuk meningkatkan penjualan. Begitu juga berbagai bisnis kecil, cara menentukan strategi fomo untuk bisnis untuk memperkuat brand awareness mereka melalui beberapa langkah yang sudah pernah dilakukan oleh bisnis lain sebelumnya.

Bagi kamu para pemilik bisnis, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan fenomena FOMO yang kerap dialami oleh manusia yakni:

1. Menetapkan Batas Waktu dan Menunjukkan Kelangkaan

Menetapkan batas waktu dan menunjukan kelangkaan merupakan salah satu cara penerapan strategi FOMO

Menetapkan batas waktu dalam penawaran diskon akan menciptakan sebuah urgensi. Orang cenderung akan membuat pembelian yang impulsif karena merasa kalau mereka tidak membelinya sekarang, mereka tidak akan bisa menikmati diskon yang kamu berikan. Flash sale misalnya, dibuat dengan menawarkan produk berdiskon besar dalam durasi penjualan yang sangat singkat.

Rasa takut kehilangan kesempatan untuk menikmati diskon membuat banyak pembeli langsung mengambil kesempatan. Menurut Antonio Wedral, salah satu pendiri e-commerce NOVOS, waktu yang terbatas dan kelangkaan saat menawarkan diskon selalu menghasilkan penjualan terbaik sepanjang tahun.

Bagaimana contohnya? Misalnya saja kamu menjual set baju olahraga. Kamu bisa menawarkan diskon 30% yang hanya berlaku selama seminggu. Bisa juga menawarkan diskon dengan menekankan bahwa produk yang kamu siapkan hanya tersisa beberapa set lagi. Cara menarik pembeli dengan menunjukkan kelangkaan produk telah berhasil dilakukan oleh Amazon.

2. Berikan Promo Gratis Ongkos Kirim

Biaya kirim yang besar seringkali menjadi penyebab konsumen membatalkan pembelian secara online. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh MarketingLand, sebanyak 90% pengguna mengatakan bahwa gratis ongkir adalah insentif utama yang mereka harapkan saat berbelanja online.

Menawarkan pengiriman gratis untuk jangka waktu tertentu atau setelah pembelian dalam jumlah tertentu dapat mendorong fenomena FOMO dalam diri calon konsumen kamu. Inilah yang akan membuat mereka segera melakukan pembelian karena merasa ingin berhemat.

3. Penawaran yang Diberikan Secara Eksklusif

Memberikan penawaran secara eksklusif merupakan salah satu cara penerapan strategi FOMO

Penawaran dan diskon yang dipersonalisasi adalah sebuah cara yang ampuh untuk mempengaruhi calon konsumen membeli produk kamu. Konsumen umumnya menyukai peluang yang hanya tersedia untuk diri mereka saja. Penawaran eksklusif ini bisa berupa produk yang mirip atau berhubungan dengan pembelian sebelumnya.

Membatasi visibilitas transaksi bisa membuat pengguna merasa takut kehilangan kesempatan tersebut sehingga mereka akan terus mengunjungi situs toko online kamu lebih lama. Kebutuhan untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait penawaran juga akan menyebabkan FOMO. Terutama jika penawaran yang diberikan memiliki batasan waktu dan yang sudah terlewat tidak akan muncul kembali.

4. Tunjukkan Bukti Nyata

Bukti nyata atau bukti sosial adalah sebuah strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara menunjukkan popularitas sebuah produk lewat jumlah orang yang telah merasakan manfaatnya. Dalam marketplace biasanya ini ditandai dengan skor rating produk, jumlah review serta jumlah barang yang sudah terjual. Calon pembeli umumnya akan mencari validasi dari orang lain sebelum melakukan pembelian online dan ulasan atau testimoni dari pengguna sebelumnya sangat penting untuk membangun kredibilitas.

Menampilkan informasi penjualan langsung di situs toko online kamu juga akan menciptakan kesan bahwa situs tersebut kredibel. Bisa berupa pop up notifikasi yang menyebutkan produk yang dibeli dan nama pembeli secara real-time. Langkah ini banyak dilakukan oleh pemilik situs e-commerce untuk menarik orang lain agar segera melakukan pembelian.

5. Manfaatkan UGC (User Generated Content)

User Generated Content atau konten yang dibuat langsung oleh pengguna seperti ulasan, tulisan blog atau postingan media sosial adalah salah satu bukti kualitas sebuah produk. Hasil survei dari Local Consumer Review menunjukkan bahwa 82% konsumen akan membaca ulasan online dan rata-rata mereka butuh membaca 10 ulasan sebelum akhirnya mempercayai sebuah produk. Selain menyertakan ulasan pengguna, deskripsi produk yang jelas akan membantu calon pembeli memperoleh informasi yang baik terkait item yang akan dibeli.

FOMO merupakan sebuah fenomena yang tidak bisa dihindari. Namun dengan cara menentukan strategi fomo untuk bisnis, kamu bisa memanfaatkannya untuk membuat orang lain melakukan pembelian saat itu juga. Tertarik menerapkannya ke bisnis yang kamu punya?

Baca juga: Mau Jualan Online yang Pasti Laku? Pilih 10 Produk Ini

Related Posts

Leave a Comment