Asisten virtual merupakan pekerjaan yang tidak asing lagi di era internet. Pekerjaan ini dapat dilakukan secara jarak jauh (remote working) sehingga perusahaan dapat memberlakukan sistem work from home (WFH). Efektivitas dan efisiensi kinerjanya membuat berbagai perusahaan dan pemilik bisnis mulai mempertimbangkan asisten jenis ini. Anggaran penyediaan barang dan ruang bagi asisten pun dapat dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan asisten.
Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Virtual
Pada dasarnya, tugas serta tanggung jawab rekan kerja virtual yang satu ini sama dengan asisten pada umumnya. Berikut inilah di antaranya.
1. Tugas Administratif
Seorang asisten diharapkan dapat menyelesaikan berbagai tugas administratif. Termasuk dalam tugasnya, asisten mampu mengelola jadwal rapat atau meeting, menjawab telepon, dan juga mengatur rencana perjalanan. Terkait tugas-tugas tersebut, membuat laporan serta notulensi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Demikian pula, pemesanan tiket dan seluruh akomodasi dalam perjalanan bisnis merupakan di antara tanggung jawab seorang asisten.
2. Pembukuan
Terkadang, pembuatan laporan keuangan juga diserahkan kepada seorang asisten. Dengan demikian, kemampuan dasar akuntansi atau pembukuan dapat sangat membantu tugas asisten sehari-hari. Bahkan jika terdapat suatu divisi khusus yang menangani keuangan perusahaan, kemampuan memahami sistem pembukuan sederhana akan menjadi nilai lebih bagi seorang asisten. Kemampuan ini dapat membuka peluang yang lebih besar dan membantunya bersinergi dengan berbagai bidang di dalam perusahaan.
3. Asisten Pribadi secara Virtual
Jika harus digambarkan dalam kalimat singkat, tugas seorang asisten adalah menyediakan seluruh kebutuhan atasan untuk kelancaran bisnis. Dalam kehidupan perkantoran, sudah bukan rahasia lagi jika menjamin ketersediaan kopi atau minuman favorit atasan merupakan salah satu bentuk perhatian seorang asisten. Menjadi asisten secara virtual pun dituntut untuk memperhatikan detail semacam itu, tentunya dalam hal-hal yang dapat dipenuhi secara virtual. Contohnya, membelikan hadiah untuk keluarga atau rekan, mengatur liburan untuk atasan, melakukan panggilan telepon, dan sebagainya.
4. Customer Service
Pada perusahaan-perusahaan kecil ataupun start up, posisi layanan pelanggan sering kali dirangkap oleh seorang asisten. Asisten dapat menyediakan informasi produk dan layanan yang diperlukan klien, lalu membantu mereka memutuskan langkah yang harus ditempuh. Pada perusahaan yang lebih besar, seorang asisten bisa saja menjadi gerbang pertama yang dapat dicapai oleh pelanggan. Pelanggan dapat memperoleh garis besar informasi darinya. Jika kebutuhan pelanggan sudah tidak bisa dipenuhi oleh seorang asisten, barulah pelanggan diarahkan ke customer service.
5. Membantu Mengelola Media Sosial
Hampir semua lini bisnis masa kini memiliki akun media sosial. Media sosial merupakan perekat antara pebisnis dengan target pasarnya. Informasi-informasi yang ditampilkan secara apik melalui medsos akan lebih mengena di hati calon pelanggan. Jika dikelola dengan baik, target pasar pun dapat lebih leluasa menjalin komunikasi melalui media ini sehingga hubungan produsen-konsumen menjadi lebih dekat. Pengelolaan media sosial secara profesional, salah satunya, dapat dipercayakan kepada asisten virtual. Asisten dapat membantu menyusun perencanaan, pembaruan, pengelolaan, menindaklanjuti pesan atau komentar, hingga menganalisis pasar dan produk/layanan melalui performa media sosial.
Skill yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Asisten Virtual
Agar seluruh tugas dan tanggung jawab di atas dapat terpenuhi, seorang asisten memerlukan berbagai kemampuan yang harus dikuasai. Untuk asisten yang dipekerjakan secara virtual, beberapa skill berikut akan sangat membantu kelancaran pekerjaan.
1. Komunikasi
Kemampuan komunikasi tentu sangat diperlukan agar dapat berinteraksi dengan baik ketika menghadapi klien. Bukan hanya itu, pekerjaan yang ditekuni secara virtual juga membuat skill ini sangat penting dikuasai. Dengannya, transfer informasi dengan pemilik bisnis dan kolega juga dapat berjalan lancar. Harapannya, peluang terjadinya kesalahpahaman dan konflik bisa diminimalkan.
Skill yang diharapkan dari komunikasi meliputi komunikasi tertulis maupun oral. Kemampuan ini akan sangat membantu ketika harus menulis email, membuat laporan, presentasi, maupun melakukan panggilan telepon.
2. Project Management
Manajemen proyek yang ditangani oleh seorang asisten di antaranya yaitu menerapkan strategi yang sesuai dan mengembangkannya. Asisten berperan menyediakan berbagai material yang mendukung proyek perusahaan. Termasuk di dalamnya, asisten bertanggung jawab memperkenalkan produk atau layanan melalui email atau media lainnya, mengajukan proposal kerja sama, dan sebagainya. Terkait hal ini, asisten juga bisa berkiprah mengoordinasi pengelolaan website atau situs perusahaan.
3. Kreatif
Agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, seorang asisten dituntut untuk senantiasa kreatif. Terkait dengan tugasnya mengelola media sosial, kreativitas akan dapat meningkatkan engagement rate pengunjung dengan akun perusahaan yang dikelola. Kreativitas di sini bukan hanya diperlukan dalam membuat konten yang akan diunggah, tetapi juga terkait cara penyebaran konten serta strategi yang digunakan.
4. Keahlian Komputer
Sebagai karyawan yang dituntut sigap memenuhi keperluan perusahaan secara virtual, keahlian komputer menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar. Kemampuan mengetik, menggunakan aplikasi pengolah kata dan angka, serta membuat presentasi merupakan keahlian utama dari seorang asisten.
Lebih lanjut, dunia komputer kini telah memasuki zaman komputasi awan (cloud computing). Dengan demikian, banyak data tidak lagi disimpan di gadget, melainkan di cloud. Hal ini lebih menghemat ruang gadget dan memudahkan kolaborasi. Untuk itu, asisten hendaknya bukan hanya menguasai kemampuan aplikasi luring seperti Microsoft Office. Penguasaan terhadap aplikasi-aplikasi awan, seperti Google Drive atau One Drive, akan menjadi nilai tambah.
5. Decision Making
Kemampuan membuat keputusan juga merupakan salah satu kemampuan vital. Tidak selamanya asisten bisa bertanya kepada atasan untuk mengambil suatu keputusan. Ada kalanya, seorang asisten dihadapkan pada permasalahan yang harus diselesaikan saat itu juga tanpa harus bertanya kepada atasan.
Situs Lowongan Kerja Asisten Virtual
Tertarik mencoba pekerjaan sebagai asisten yang bekerja secara virtual (remote)? Anda bisa menemukan kesempatan tersebut di berbagai situs pewarta lowongan pekerjaan seperti Glints, Indeed, LinkedIn, Freelancer, ataupun Jobstreet. Situs-situs ini banyak menampilkan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan, baik perusahaan lokal maupun global. Di antara lowongannya, terdapat pula posisi-posisi yang dapat dikerjakan secara jarak jauh atau virtual.
Lengkapilah profil Anda di akun situs lowongan kerja yang dipilih. Pasalnya, profil merupakan gerbang pertama yang membawa suatu perusahaan untuk mau melirik Anda. Selanjutnya, persiapkan pula curriculum vitae (CV) yang siap diajukan ke perusahaan pilihan. Pastikanlah untuk membuat CV yang menarik, baik dari segi konten maupun desain.
Bergabung dengan situs lowongan pekerjaan dapat memudahkan para pencari kerja untuk menemukan kesempatan. Jika beruntung, bisa saja terdapat perusahaan yang tertarik dengan profil diri yang telah dibuat. Kesempatan kerja pun datang tanpa harus melamar. Kalaupun belum ada perusahaan yang tertarik menghubungi, masih banyak lowongan pekerjaan yang dapat ditemukan. Anda dapat berinisiatif untuk mengirimkan lamaran terlebih dahulu dengan memenuhi segala persyaratan yang diajukan.
Kini, Anda sudah memiliki gambaran profesi sebagai asisten virtual. Mengingat tugas dan tanggung jawabnya yang cukup besar, tidaklah mengherankan jika posisi ini diapresiasi dengan gaji tinggi. Sebagai profesi yang dapat dikerjakan dari rumah, pekerjaan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika memang berminat dan memenuhi kualifikasi, mengapa tidak dicoba?