Blockchain merupakan sistem penyimpanan informasi yang sangat aman dengan keunggulan dari sisi penelusuran dan pelacakan. Sekali diunggah, informasi pada blockchain tidak akan dapat dihapus, diubah, ataupun dimanipulasi. Keunggulan ini pun dimanfaatkan oleh berbagai token ekonomi pada teknologi Metaverse, misalnya Non-Fungible Token (NFT). Token ini pun banyak diperjualbelikan di marketplace NFT. Pada umumnya, tempat jual-beli NFT ini hanya menerima mata uang kripto sebagai alat pembayarannya.
Perkembangan Marketplace NFT
NFT merupakan suatu data yang disimpan di dalam blockchain sehingga tidak dapat dibajak ataupun dimanipulasi. Oleh karena itu, NFT yang banyak ditemukan di marketplace biasanya berbentuk karya-karya seni digital (digital arts). Contohnya, musik, games, film, hewan peliharaan virtual, dan sebagainya.
NFT yang pertama kali diperjualbelikan yaitu Quantum, sebuah video klip yang dibuat pada tahun 2014 dan didaftarkan atas nama Namecoin. Video ini lantas dijual kepada Dash dalam transaksi menggunakan mata uang kripto. Kala itu, istilah NFT masih belum dikenal. Teknologi ini hanya disebut sebagai monetized graphics.
Selanjutnya, Ethereum mendemonstrasikan Etheria, proyek NFT pertamanya pada konferensi developer di London tahun 2015. Produk ini tidak terjual hingga sekitar lima tahun, tetapi kemudian laku keras setelah diperbarui pada tahun 2021. Istilah NFT mulai populer pada 2017, bertepatan dengan pengusulan standar NFT melalui Ethereum Github. Kala itu, beberapa produk NFT diunggah melalui Ethereum blockchain dan diperjualbelikan. Selain menjadi pelopor penggunaan blockchain sebagai enterprise system, Ethereum pun menginisiasi marketplace NFT secara global. Jual beli NFT pun meningkat pesat dengan nilai penjualan hingga $250 juta pada tahun 2020.
Daftar Marketplace NFT di Indonesia
Siapa bilang tempat jual-beli NFT hanya berasal dari luar negeri? Beberapa marketplace berikut ini menunjukkan bahwa Indonesia juga mampu membuat platform yang memanfaatkan teknologi blockchain.
1. TokoMall
TokoMall diluncurkan oleh Tokocrypto pada Agustus 2021. Platform berslogan “Digital NFT meets reality” ini memiliki misi memberdayakan kreator lokal Indonesia. Dengan memberdayakan NFT, TokoMall ingin membawa anak bangsa ini untuk mengakses pasar global.
Marketplace ini mewadahi transaksi jual-beli produk NFT karya para digital art creator. Uniknya, bukan hanya produk digital yang bisa dibeli di marketplace ini. TokoMall juga memfasilitasi penebusan produk fisik dari mitra resminya.
Bukan hanya menjadi tempat transaksi jual-beli, TokoMall pun bergerak di bidang edukasi. Bekerja sama dengan komunitas dan kreator, Toko Mall aktif membuka kelas-kelas edukasi NFT melalui akun Youtube Tokocrypto.
2. Baliola
Sebagaimana namanya, marketplace ini menjual produk-produk dari Bali menggunakan konsep NFT. Baliola memang didedikasikan oleh pembuatnya, Kepeng.io, sebagai penghargaan untuk para seniman Bali.
Dengan memanfaatkan NFT, karya para seniman akan tervalidasi sehingga tidak akan bisa dibajak ataupun diselewengkan. Platform ini menjamin keutuhan hak intelektual dan royalti para seniman. Artinya, berapa kali pun suatu produk terjual, seniman asli akan tetap memperoleh royalti.
Ke depannya, Baliola bukan hanya akan menjual produk seniman. Tidak menutup kemungkinan kelak Baliola juga memasarkan produk kreatif dari pemerintah, komunitas, dan produk langka.
3. Paras.id
Paras.id merupakan tempat jual-beli NFT karya anak bangsa yang didirikan pada Desember 2020. Seluruh anggota tim merupakan asli orang Indonesia. Untuk dapat bertransaksi di marketplace ini, mata uang kripto yang digunakan adalah NEAR.
Dalam wawancaranya bersama pers, tim Paras menegaskan bahwa mereka ingin menjadi pelopor pemanfaatan blockchain di Indonesia. Mereka berfokus pada pemanfaatan blockchain untuk membuat game, komik, mainan, dan karya digital.
4. Kolektibel
Lain halnya dengan Kolektibel. Marketplace ini bukan hanya dibuat oleh orang Indonesia, tetapi juga dibangun pada jaringan blockchain asli Indonesia. Kolektibel dibangun menggunakan jaringan blockchain Vexanium. Uniknya, untuk bertransaksi di marketplace ini, pengguna tidak perlu menggunakan mata uang kripto. Pengguna dapat bertransaksi menggunakan Rupiah.
Marketplace yang banyak mengangkat industri musik ini memiliki ambisi agar NFT dapat segera terserap oleh pasar Indonesia. Oleh karena itu, Kolektibel berusaha membuat platformnya semudah mungkin dan dapat digunakan oleh masyarakat yang awam dari kripto sekalipun.
5. Enevti
Enevti menawarkan keunggulan layanan eksklusif untuk para pemegang NFT. Dengan demikian, pembeli tidak hanya membeli suatu produk NFT, tetapi juga bisa terhubung dengan influencer ataupun pembuat produk yang mereka beli.
Daftar Marketplace NFT di Dunia
Sementara itu, kelima marketplace berikut ini merupakan beberapa tempat jual-beli NFT yang populer di dunia.
1. OpenSea
OpenSea merupakan marketplace pertama yang menjual produk-produk NFT. Pasar yang dibangun dengan basis jaringan blockchain Ethereum ini menawarkan berbagai produk NFT. Mulai dari karya seni digital, dunia virtual, nama domain bebas sensor, trading card, sampai barang-barang koleksi. Tersedia pula aset digital eksklusif seperti Axie, CryptoKitties, Decentraland, dan lain-lain.
2. Rarible
Marketplace yang satu ini sungguh unik karena bukan dimiliki oleh perorangan. Platform jual-beli NFT ini dibangun oleh komunitas. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di Rarible akan diberi token RARI.
Pemegang token RARI memiliki hak untuk mengusulkan pengembangan Rarible. Sebagai contoh, pemegang RARI dapat mengirimkan proposal untuk mengubah kebijakan biaya atau menambahkan fitur baru. Mereka juga bisa bertindak sebagai moderator komunitas dan kurator karya seni di dalam platform.
Produk-produk yang dijual di Rarible difokuskan pada produk-produk seni. Baik itu buku, film, musik, desain, atau karya seni digital lainnya. Menariknya, calon pembeli bisa mengakses sebagian isi produk sebelum memutuskan untuk membelinya.
3. SuperRare
Sebagaimana namanya, marketplace ini hanya menjual produk-produk unik atau langka. Artinya, produk-produk tersebut hanya ada satu-satunya. Tentunya, produk-produk di SuperRare sudah diamankan menggunakan kriptografi dan dibangun di atas blockchain. Dengan demikian, produk tidak akan pernah dipalsukan.
4. Foundation
Foundation merupakan platform hangat yang mempertemukan kolektor dan pembuat karya. Seorang kreator dapat bergabung ke marketplace ini apabila diundang oleh seorang anggota aktif. Selanjutnya, kreator dapat bergabung dengan mengisi NFT. Begitu sukses bergabung, Foundation siap digunakan untuk melakukan transaksi. Apabila seorang kreator menjual sebuah karya, lalu karya tersebut dijual lagi ke orang lain, sang kreator akan memperoleh hak royalti sebanyak 10%.
5. AtomicMarket
Inilah pasar NFT yang menerapkan konsep likuiditas. Artinya, dengan membuat daftar NFT di satu pasar saja, NFT itu akan otomatis muncul pada pasar lainnya di jaringan Atom. Untuk setiap transaksi penjualan atau lelang, AtomicMarket mengenakan biaya sebesar dua persen dari harga jual/lelang.
AtomicMarket memungkinkan para anggotanya untuk melakukan transaksi NFT dengan mudah. Anggota dapat menyusun NFT mereka sendiri maupun mencari daftar yang sudah ada. NFT dari suatu koleksi terkenal akan ditandai dengan tanda centang. Dengan demikian, produk tersebut akan lebih gampang dikenali.
Masa depan NFT diprediksi masih akan berumur panjang. Meski mengalami pasang surut pada awal-awal penemuannya, jejak NFT akan selalu dapat dilacak. Geliat pemanfaatan teknologi blockchain dan NFT terlihat menggeliat bangkit pada beberapa tahun belakangan. Kemunculan marketplace NFT pun sangat mungkin membantu memuluskan persebaran teknologi blockchain dan NFT. Dari sederet marketplace di atas, mana yang jadi favorit Anda?