Home Pakai Modal Cardano Coin: Crypto Baru, Calon Rival Baru Bitcoin, Nih!

Cardano Coin: Crypto Baru, Calon Rival Baru Bitcoin, Nih!

by Duwita Oktaviani
Ilustrasi gambar Cardano coin

Berbicara tentang investasi memang tidak ada habisnya. Dari investasi saham, emas online, properti, hingga obligasi—selama ada celah untuk melipatgandakan uang, investor akan langsung ambil gerak cepat. Cryptocurrency, Cardano coin salah satunya, kini jadi pilihan banyak orang dalam berinvestasi.

Cryptocurrency yang satu ini memang tergolong baru di masyarakat. Jadi, tak heran masih banyak yang belum memahami bagaimana sistem kerja crypto yang disebut-sebut jadi saingan Bitcoin ini. Ingin tahu lebih lanjut tentang cryptocurrency Cardano? Berikut ulasannya.

Apa Itu Cardano Coin?

Ilustrasi gambar cardano coin

Sebelum mengenal Cardano lebih lanjut, akan lebih baik jika kamu memahami dulu apa yang dimaksud dengan cryptocurrency. Cryptocurrency dapat didefinisikan secara singkat sebagai mata uang digital. Ada juga yang menyebutkan bahwa cryptocurrency dapat diartikan sebagai mata uang virtual. 

Selain itu, kamu juga akan menjumpai istilah ‘aset kripto’ yang lebih populer di media-media Indonesia. Istilah mana pun yang kamu gunakan, maknanya sama semua, kok. 

Lantas, siapa yang mengeluarkan mata uang virtual? Jika uang kertas atau koin yang kamu simpan di dompet dicetak oleh sebuah perum tertentu dan diregulasi oleh bank sentral, aset kripto ‘diproduksi’ oleh perusahaan ‘penerbitnya’—atau yang lebih hits disebut sebagai cryptography.

Mata uang ini bisa digunakan untuk beli barang/jasa juga. Meski demikian, masih belum banyak merchant yang menerima cryptocurrency sebagai alat tukar. 

Kembali lagi ke pertanyaan di atas, apa itu Cardano coin? 

Cardano, yang memiliki simbol koin ADA, merupakan salah satu cryptocurrency yang diluncurkan pada 2015. Cryptocurrency yang satu ini disebut-sebut sebagai cryptocurrency terkini setelah Bitcoin dan Ethereum.

Cara pakainya pun sama dengan cara pakai cryptocrypto pendahulu, yaitu Bitcoin atau Ethereum. Cardano juga dapat digunakan sebagai instrumen investasi crypto.

Aset kripto yang satu ini didirikan oleh Charles Hoskisson, yang mengklaim bahwa aset kripto Cardano ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan aset kripto lainnya.

Mengapa Cardano Disebut Sebagai Aset Kripto yang Lebih Ramah Lingkungan?

Apa yang membuat Cardano diklaim sebagai cryptocurrency yang lebih ramah lingkungan? Memang, jika dilihat sekilas, dua hal ini sangat sulit dicari benang merahnya. Ternyata, klaim lebih ramah lingkungan ini merupakan klaim yang objektif jika kita membandingkan Cardano dengan aset kripto terbesar, yaitu Bitcoin. 

Dilansir dari Investopedia, Bitcoin dan beberapa aset kripto lain menggunakan sistem proof-of-work. Sistem ini memerlukan energi (untuk menjalankan sistem) yang lebih besar jika dibandingkan dengan sistem proof-of-stake yang dimiliki oleh Cardano.

Selain itu, jaringan yang dibentuk oleh Bitcoin diestimasikan menggunakan energi sejumlah energi yang digunakan selama satu tahun di Argentina. 

Lalu, 65% dari penambang Bitcoin berada di Tiongkok, dan negara ini memproduksi mayoritas energi listriknya dengan menggunakan batu bara. Sehingga, emisi karbon dioksida yang dihasilkan pun juga lebih berdampak pada lingkungan. 

Jaringan cryptocurrency terbesar ini pun juga memproduksi e-waste, alias sampah digital lebih banyak—yaitu 11.5 kiloton tiap tahunnya. 

Kelebihan Cardano Coin sebagai Salah Satu Aset Kripto

Ilustrasi gambar cardano coin

Meningkatnya animo publik dalam menjadikan Cardano coin sebagai salah satu opsi mereka dalam berinvestasi tentunya memiliki alasan tertentu. 

Tak hanya alasan lingkungan semata yang menggerakkan mereka dalam berinvestasi menggunakan Cardano, aspek lain seperti harga yang lebih murah untuk per koinnya pun tentu juga bisa jadi alasan yang kuat untuk mulai investasi menggunakan Cardano.

Dibandingkan Bitcoin yang memiliki harga lebih dari Rp600 juta untuk satu koinnya, Cardano coin hanya membutuhkan sekitar Rp32.000,00 untuk tiap koinnya.

Selain itu, tren harga Cardano pun juga menjadi alasan mengapa banyak orang beralih dari jenis aset kripto lain.

Dilansir dari Kompas, meskipun harga Cardano fluktuatif, tren harga aset kripto yang satu ini cenderung mengalami peningkatan. Maka dari itulah, publik pun mulai menjadikan crypto yang satu ini sebagai opsi dalam berinvestasi.

Investasi dalam Bentuk Cardano Coin

Meski baru dibuat pada tahun 2015, popularitas Cardano sebagai salah satu instrumen investasi bisa membuat decak kagum dari siapa pun yang mengikuti perkembangan aset kripto ini sedari awal.

Saat ini, Cardano menempati posisi ketiga untuk peringkat cryptocurrency yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di dunia dengan total hampir 72 juta miliar dolar Amerika. Meski tidak menduduki peringkat pertama, fakta bahwa Cardano bisa menyingkirkan pesaingnya dan menduduki posisi tersebut bisa dikatakan sebagai prestasi yang baik.

Mungkin kamu penasaran bagaimana cara berinvestasi aset kripto yang satu ini. Caranya sama saja, kok, dengan membeli aset kripto lain. Kamu perlu menukar sejumlah uang nyata di broker khusus cryptocurrency yang nantinya akan dikonversi menurut harga terkini Cardano coin. 

Kamu bisa membeli 1 coin ADA dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga koin Ethereum (ETH) atau Bitcoin (BTC) yang sudah mencapai puluhan hingga ratusan juta per koinnya. Terhitung pada awal Oktober, harga untuk 1 koin ADA berada pada harga Rp32.000,00 dengan tren harga yang terus mengalami peningkatan.

Tertarik untuk mulai melakukan investasi Cardano coin? Pastikan untuk mempelajari sistem investasi aset kripto terlebih dahulu, ya! Kamu juga harus tahu bagaimana risiko berinvestasi aset kripto dan bagaimana caranya agar investasi aman.

Related Posts

Leave a Comment