Home Pakai Modal Semua yang Harus Kamu Ketahui Tentang Mining Bitcoin!

Semua yang Harus Kamu Ketahui Tentang Mining Bitcoin!

by Duwita Oktaviani
cara kerja mining bitcoin

Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak pembahasan soal Bitcoin mining. Bitcoin merupakan mata uang digital yang diperoleh sebagai hasil penyelesaian matematis sebuah blok dari teknologi blockchain. Simak terus tulisan ini untuk lebih memahami tentang Bitcoin dan cara kerja mining Bitcoin.

Apa Itu Bitcoin Mining?

Dalam transaksi digital, sistem blockchain digunakan sebagai sistem penyimpan informasi. Blockchain diklaim sebagai sistem penyimpanan yang sangat aman. Begitu tersimpan di dalam blockchain, informasi tidak akan dapat diubah, dihapus, ataupun dimanipulasi.

Blockchain memuat blok-blok berisi bit-bit solusi dari suatu persamaan matematis. Apabila seseorang memiliki perangkat dengan kemampuan menghitung yang sangat baik, bisa saja perangkat tersebut menghasilkan perhitungan yang mendekati isi blok. 

Keberhasilan menebak isi blok inilah yang kemudian menghasilkan Bitcoin, salah satu satuan mata uang digital. Ketika berhasil ditebak, blok tersebut berarti telah berhasil “ditambang”. Istilah ini lantas dikenal sebagai Bitcoin mining. Sekali ditambang, sebuah blok tidak akan bisa ditambang lagi. Dengan demikian, tidak akan ada orang lain lagi yang bisa menghasilkan Bitcoin dari sebuah blok yang sama.

Pada awal penemuannya, Bitcoin bisa ditemukan dengan mudah. Sebuah penyelesaian blok bisa menghasilkan imbalan 50 BTC. Namun, kala itu, nilai tukar Bitcoin terhadap mata uang riil sangatlah rendah.

Ketika popularitas Bitcoin meroket dan diakui sebagai mata uang digital, orang-orang pun mulai berlomba menambang Bitcoin. Akibatnya, sumber daya Bitcoin menipis dan perlu perangkat yang lebih canggih untuk bisa menambangnya. Pada tahun 2020, penyelesaian sebuah blok dari blockchain hanya dapat menghasilkan 6,25 BTC.

Di sisi lain, tingginya peminat Bitcoin yang diiringi kelangkaan sumber Bitcoin membuat nilai tukarnya melambung. Pada Maret 2022, nilai tukar sebuah Bitcoin setara dengan $39.000. Artinya, ketika seseorang berhasil menyelesaikan sebuah blok dari blockchain, orang tersebut berhasil menghasilkan $243.750.

Baca juga: Modal Nol, Hasil Cuan! Trik Jitu Nge-bitcoin Tanpa Modal!

Apa itu Mining Pool?

Pada awal penemuannya, Bitcoin bisa ditambang dengan mudah secara mandiri. Saat ini, dengan banyaknya kompetitor, penambangan pun menjadi semakin sulit. Diperlukan perangkat yang lebih canggih, perhitungan yang lebih mumpuni, dan modal yang lebih besar.

Oleh karena itu, para penambang berinisiatif untuk bekerja sama di suatu kolam penambangan (mining pool). Di dalam kolam ini, sekelompok penambang saling memberikan dukungan berupa modal, algoritma, ataupun perangkat yang lebih canggih. Kerja sama tersebut merupakan salah satu cara kerja mining Bitcoin agar dapat membuahkan hasil. Apabila Bitcoin berhasil ditambang, hasilnya akan dibagi ke penambang-penambang yang berpartisipasi dalam mining pool tersebut.

Apa yang Dibutuhkan untuk Bitcoin Mining?

illustrasi orang bekerja sambil meminum kopi

Semakin sulit dicari, semakin mahal pula modal yang diperlukan untuk melakukan Bitcoin mining. Berikut inilah di antara perangkat yang bisa digunakan untuk menambang Bitcoin.

1. CPU (Central Processing Unit)

Pada awal penemuan Bitcoin, mata uang ini bisa saja ditambang menggunakan CPU. CPU tersebut harus memiliki prosesor yang mumpuni agar dapat melakukan perhitungan cepat secara mendalam. Namun, saat ini, CPU dinilai tidak kuat lagi untuk menambang Bitcoin. Orang-orang pun mulai beralih ke GPU.

2. GPU (Graphics Processing Unit)

Berbeda dengan CPU yang hanya memiliki sebuah “otak”, GPU memiliki banyak “otak”.  Hanya saja, GPU tidak bisa melakukan perhitungan kompleks seperti CPU. Namun, GPU mampu melakukan banyak perhitungan dalam satu waktu. Hal ini membuat GPU menjadi lebih cepat dan lebih tahan banting dibandingkan CPU. Kemampuan ini memberinya peluang lebih banyak untuk menemukan Bitcoin.

3. FPGA (Field Programmable Gate Array)

Menambang menggunakan FPGA disebut sangat efisien. Efisiensinya melebihi efisiensi GPU dan jelas melampaui CPU. Walaupun demikian, ASIC masih jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan FPGA.

4. ASIC (Application Specific Integrated Circuit)

Dari segi efisiensi dan kecepatan, ASIC merupakan perangkat paling unggul yang digunakan sekarang. Menggunakan ASIC, seorang penambang bisa menghasilkan 200 Terahash per detik dengan energi sebesar 2,75 Joule per Terahash.

Proses Mining Bitcoin

Menambang Bitcoin dianalogikan dengan seseorang, sebut saja X, yang memikirkan sebuah angka dari 1 sampai 100. Selanjutnya, X menuliskan angka tersebut dan menyimpannya di dalam amplop. Kemudian, X meminta kawannya yang bernama A, B, dan C untuk menebak angka yang disimpan di dalam amplop tersebut. Siapa saja yang lebih dahulu menebak angka dengan benar, dialah pemenangnya dan berhak memperoleh hadiah. Angka yang ditebak pun tidak harus benar-benar sama dengan angka yang disimpan. Boleh sama ataupun lebih kecil.

Misalkan, angka yang disimpan oleh X adalah 25. Lantas, A menebak bahwa angka yang disimpan adalah 30. Tentu A tidak layak memperoleh hadiah karena salah. Selanjutnya, C menebak bahwa angka yang disimpan adalah 20, sedangkan B menyusul dengan menebak angka 28. Di sini, B dan C sama-sama menebak angka yang lebih kecil dari target, tetapi C menebak terlebih dahulu. Hasilnya, C adalah pemenangnya meskipun tebakan B lebih mendekati angka target. 

Demikian pula halnya dalam Bitcoin mining. Penambang diminta menebak sebuah angka yang nilainya sama atau lebih kecil daripada target hash. Siapa pun yang berhasil lebih dahulu menebak dengan benar, dialah yang akan memperoleh Bitcoin. Bedanya, target hash yang ditebak bukan lagi 1-100, melainkan bilangan heksadesimal 64 digit.

64 Digit Hexadecimal Numbers

Menebak bilangan heksadesimal 64 digit bukanlah hal yang mudah. Artinya, dalam satu digit angka, terdapat 16 kemungkinan angka/huruf. Pasalnya, bilangan heksadesimal dapat disusun dari kombinasi angka 0-9 dan huruf A-F. 

Ketika melakukan mining, penambang akan berusaha sebanyak mungkin dan secepat mungkin menghasilkan nonce. Nonce merupakan penggalan dari number only used once, yaitu angka acak yang hanya akan digunakan sekali. Selain menggunakan perangkat yang mumpuni, mengubah-ubah nonce merupakan satu-satunya hal yang bisa diupayakan oleh penambang. Penambang bisa menebak nonce ribuan kali untuk menyelesaikan sebuah blok.

Dengan algoritma yang digunakan penambang, nonce akan dikonversi menjadi hash. Perlu diketahui bahwa nonce berukuran 32 bit, sementara hash berukuran 256 bit. Penambang berusaha agar hash diawali dengan sebanyak mungkin angka 0. Penambang pertama yang berhasil memproduksi nonce dengan nilai kurang atau sama dengan target hash berhak memperoleh Bitcoin. 

Cara Menebak Target Hash

Target hash senantiasa diawali oleh sejumlah angka 0. Oleh karena itu, penambang harus menebak nonce yang membuahkan banyak angka 0 ketika diolah menjadi hash. Hasil perhitungan hash sangat tergantung dari algoritma yang digunakan penambang.

Ketika nilai hash diperoleh, hash akan dibandingkan dengan target hash. Mula-mula, akan dilihat dahulu jumlah 0 yang mengawali hash. Jika jumlahnya lebih banyak daripada target hash, bisa dipastikan bahwa hash tersebut lebih kecil daripada target hash.

Selanjutnya, jika angka 0 yang mengawali hash sama dengan target, sistem akan membandingkan angka selanjutnya. Jika angka selanjutnya lebih besar, tebakan pun dianggap salah. Jika angka selanjutnya bernilai sama atau lebih kecil daripada hash, Bitcoin pun dapat dituai.

Kelemahan Bitcoin Mining

Bitcoin mining bukanlah sebuah proses yang mudah. Keberadaan sumber Bitcoin yang terbatas, disandingkan dengan peminat Bitcoin yang membludak, membuat Bitcoin semakin sulit dicari. Dengan persaingan yang ketat, peluang menebak nonce yang tepat pun semakin kecil.

Menambang Bitcoin pun memerlukan energi besar. Untuk dapat terus menerus menghitung, perangkat akan memerlukan konsumsi energi yang sangat tinggi. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, aktivitas menambang Bitcoin akan berpotensi merusak gadget.

Baca juga: Bikin Duit Digital Makin Seru: 6 Aplikasi Game Penghasil Bitcoin

Itulah sekilas cara kerja mining Bitcoin. Tertarik untuk ikut menambang Bitcoin? 

Related Posts

Leave a Comment