Home Pakai Modal Reksadana: Cuan Makin Dekat, Kelebihan & Kekurangan Terkuak!

Reksadana: Cuan Makin Dekat, Kelebihan & Kekurangan Terkuak!

by Duwita Oktaviani
kurva investasi reksadana

Di kalangan investor pemula, reksadana merupakan salah satu instrumen yang populer. Selain praktis, reksadana menjadi opsi investasi rendah risiko yang sangat disukai oleh mereka yang memiliki toleransi risiko rendah. Namun, sama seperti produk investasi lain, instrumen ini tentu saja masih memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Sebelum membahas lebih jauh tentang kelebihan dan kekurangan reksadana, ada baiknya kita meninjau kembali apa itu reksadana dan bagaimana cara kerjanya. Reksadana sendiri merupakan sarana yang dibuat untuk mengumpulkan dana dari masyarakat (dalam hal ini investor) yang punya modal dan keinginan untuk investasi namun memiliki ilmu yang terbatas.

Reksadana juga bisa diartikan sebagai wadah yang dimanfaatkan untuk menghimpun dana dari para pemodal untuk kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi dalam bentuk portofolio efek. Lalu dari mana kamu akan mendapatkan keuntungan dari reksadana yang kamu beli? Keuntungan ini biasanya berasal dari kenaikan harga reksadana yang kemudian kamu jual kembali (selisih harga).

Baca juga: Biar Cuan, Baca Ini Dulu Sebelum Investasi Emas Online!

Kelebihan Reksadana

Seorang wanita berpakaian wanita sedang meneliti grafik skema investasi reksadana

Jika bicara soal kelebihannya, reksadana lebih dari sekadar praktis. Ada beberapa keunggulan lain yang bisa kamu dapatkan dari produk investasi ini seperti:

1. Dapat Dilakukan dengan Modal Kecil

Kata siapa untuk berinvestasi kamu harus punya modal besar? Dengan menggunakan reksadana, kamu bisa menjadi investor meski hanya bermodalkan uang Rp10.000-Rp100.000. Sudah tidak ada alasan untuk tidak investasi, bukan?

2. Diversifikasi Risiko

Meski secara umum banyak yang menyebut reksadana sebagai investasi dengan risiko rendah, pada dasarnya risiko dalam setiap portofolio dan jenis reksadana berbeda-beda. Adanya reksadana memungkinkan investor menginvestasikan uangnya ke dalam beragam instrumen dengan tingkat risiko yang beragam. Jadi ketika salah satunya anjlok, kamu tidak akan rugi secara bersamaan.

Contohnya saja kamu membeli reksadana saham. Di dalamnya ada berbagai saham yang sudah dipilih oleh manajer investasi. Menempatkan lebih dari 1 jenis saham ke dalam portofolio akan mencegah nilai investasi anjlok karena 1 saham harganya merosot. Diversifikasi semacam ini akan sulit dilakukan kalau kamu langsung membeli saham saja.

3. Pengelolaan yang Profesional

Tidak semua investor memiliki pengetahuan mumpuni terkait investasi yang mereka buat. Memilih dan menentukan produk mana yang sesuai dengan faktor risiko mereka juga bukan hal yang mudah. Lewat reksadana, kamu bisa melakukannya dengan bantuan manajer investasi. Meskipun dapat bantuan, biayanya juga sangat terjangkau.

4. Potensi Keuntungan Tinggi

Walaupun produk reksadana bisa kamu beli dengan nominal kecil dan pengelolaannya dibantu oleh manajer investasi, tidak lantas profitnya jadi kecil. Beberapa jenis reksadana seperti reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang masih menawarkan sejumlah keuntungan yang besar.

Kekurangan Reksadana

Seseorang sedang meneliti grafik skema investasi reksadana

Selain beberapa keunggulan yang sudah disebutkan sebelumnya, reksadana juga punya beberapa kekurangan yang sebaiknya menjadi pertimbangan. Apa saja?

1. Tetap Ada Risiko Kerugian

Setiap jenis investasi memiliki risiko kerugian masing-masing, termasuk reksadana. Serendah apapun tingkat risikonya, tidak ada yang benar-benar nol. Artinya, ketika kamu membeli sebuah produk reksadana, kamu tidak bisa selalu mengharapkan keuntungan karena di bursa pasti ada fluktuasi harga.

2. Terdapat Biaya Tambahan

Ketika berinvestasi dalam bentuk reksadana, uang yang kamu titipkan akan dikelola oleh manajer investasi. Dan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu akan dikenakan fee atau biaya untuk jasa itu. Selain biaya manajer investasi, masih ada biaya bank kustodian dan ongkos operasional yang harus dibayar.

Untuk melihat besaran dana yang harus kamu bayar, kamu bisa melihatnya dari laporan keuangan atau fund fact sheet yang diterbitkan setiap bulan.

3. Manajer Investasi Mungkin Tidak Bertanggung Jawab

Ada banyak sekali manajer investasi di pasaran saat ini. Inilah yang membuat kamu perlu berhati-hati pada siapa dana akan kamu titipkan. Beberapa manajer investasi mungkin tidak akan menjalankan kewajibannya dengan baik. Beberapa di antaranya bahkan bisa saja kabur dengan membawa uangmu. Karena itu, pastikan kamu hanya memilih manajer investasi yang sudah terbukti memiliki kredibilitas tinggi.

4. Pencairan Butuh Waktu

Tidak seperti menabung di bank, uang yang sudah kamu belikan reksadana tidak bisa dicairkan setiap saat. Artinya, kalau tiba-tiba kamu butuh uang, kamu harus menunggu beberapa hari sampai uangnya masuk lagi ke rekeningmu. Ini karena reksadana tidak punya likuiditas seperti tabungan.

Selain itu ada juga kemungkinan manajer investasi tidak bisa menyediakan dana untuk membeli lagi unit reksadana milikmu yang akan kamu jual. Akibatnya, kamu harus menunggu lama sampai dana kamu kembali.Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan reksadana yang perlu kamu tahu. Pada dasarnya tidak ada investasi yang bebas dari risiko. Namun reksadana bisa menjadi opsi instrumen untuk para investor pemula yang memiliki tingkat toleransi rendah terhadap risiko. Dengan mengetahui berbagai kelebihan dan kekurangan reksadana ini, kamu bisa lebih mudah memutuskan produk investasi apa yang paling cocok untukmu.

Related Posts

Leave a Comment